I. Pendahuluan
Sedikit berbagi pengalaman mungkin
bisa bermanfaat bagi teman-teman yang sedang menanam sirsat, atau teman-teman
yang kebetulan sedang membina petani sirsat atau pendampingan penanaman
kegiatan one billion three ( OBIT ).
Sirsat ( Annona muricata L ) dapat tumbuh baik di sembarang tempat sampai
dengan ketinggian 1000 meter dpl. Pada tanaman yang baik, sirsat dapat
berproduksi umur 1 tahun dan pada umur ± 4 tahun dapat menghasilkan buah
sekitar 30 – 40 butir / tahun, produksi buah akan terus bertambah dengan
bertambahnya umur tanaman ( Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Sumatra Barat,
Ir. Sudjijo )
II. Teknis Penanaman
1. Persiapan bibit tanaman.
Bibit
perlu dipersiapkan dulu dari hasil pendederan di kebun bibit setelah mencapai
ketinggian ±
30 – 40 cm.
2. Pembuatan lubang tanam.
a.
Buat lubang tanam dengan ukuran panjang 50 x 50
x 50 cm.
b.
Lubang tanam di kering-anginkan ± 7
– 10 hari.
c.
Mempersiapkan bokasih atau pupuk organik ± 5
– 10 kg untuk dicampurkan dengan tanah bekas galian.
d.
Setelah 7 - 10 hari tanah bekas galian yang sudah
dicampur bokasih dimasukkan kembali kedalam lubang tanam, sehingga permukaan lubang
tanam lebih tinggi dari dasar lahan (mungkruk).
3. Penanaman bibit.
a.
Penanaman bibit sebaiknya pada pagi atau sore
hari.
b.
Sebaiknya polybag tempat bibit disobek dan tidak
ikut tertanam.
c.
Bibit ditanam di tengah lubang tanam, kemudian
tanah dekat pangkal batang sedikit dipadatkan dengan tangan dan disiram.
d.
Tanaman diberi ajir dan di tali seperti angka 8.
e.
Kemudian diberi pagar pengaman agar tidak
dirusak anak kecil atau ternak.
4. Pemeliharaan.
a.
Setelah 1 bulan tanaman dipupuk dengan NPK
sebanyak 10 gram (± 1 sdm) per-batang, dengan cara dibenamkan disekeliling
batang dengan jarak 20 cm dari pangkal batang, kemudian disiram dengan air.
b.
Bila tumbuh tunas air harus segera dipangkas
agar tidak bersaing dengan batang pokok. Yang dimaksud tunas air adalah tunas
yang tumbuh pada batang yang pertumbuhannya mengarah lurus keatas biasanya
orang menyebutkan dengan istilah “pang balik” atau “soglengan”.
Tunas
air ini perlu betul-betul dilakukan pemangkasan agar tidak mengalahkan batang
pokok. Jika tunas air ini dibiarkan tumbuh biasanya bisa mengalahkan
pertumbuhan batang pokok.
Pemangkasan
dilakukan dengan memakai gunting pangkas atau pisau yang tajam, agar tidak
merusak kulit batang yang memicu timbulnya penyakit. Apabila tunas air masih
kecil bisa di “wiwil” dengan tangan saja.
III.
Penutup.
Menurut
Ir Sudjijo, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Sumatra Barat,
menyebutkan bahwa, dari keseluruhan berat buah sirsak sekitar 67% yang dapat
dimakan, 20% kulit, 8.5% biji dan selebihnya bagian poros tengah. Setiap 100
gram bagian buah yang dapat dimakan mengandung 0.07 mg vitamin B, 20 mg vitamin
C, sedikit kalsium dan fosfor. Sifat yang paling disenangi dari buah ini adalah
aroma yang menggiurkan, warna daging buah putih dan stabil walaupun dilakukan
pengolahan.
Selain
itu buah sirsak dipercaya banyak orang mengandung zat yang dapat mengurangi
kadar asam urat bagi penderitanya. Selain kontribusinya sebagai sumber mineral
dan vitamin yang dapat dikonsumsi segar, buah sirsak juga dapat diolah menjadi
minuman atau pangan olahan lainnya.
Sumber
:
Petunjuk Teknis Budidaya Sirsat. Ir. Sudjijo, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008. ( ISBN 978-979-1465-09-0 )
Petunjuk Teknis Budidaya Sirsat. Ir. Sudjijo, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008. ( ISBN 978-979-1465-09-0 )