Sesuai permentan nomor 26 Tahun 2012 bahwa Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) berfungsi sebagai tempat pertemuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas BPP, salah satunya adalah melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Salah satu percontohan yang dilaksanakan dilahan sawah BPP Pare
saat ini adalah sistem tanam padi jajar legowo. Sistem jajar legowo yang dicoba
adalah jajar legowo dg variasi sistem (2 : 1), (2/3 : 1), (4 : 1) dan (6 :
1). Dalam perkembangan pertumbuhannya menunjukkan bahwa masing-2 variasi
memberikan perkembangan pertumbuhan yang berbeda.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak persiapan lahan, pembuatan pesemaian
dan pengolahan tanah. Varietas yang digunakan adalah IR-64 dan dilaksanakan
pindah tanam pada umur bibit 18 hari, yaitu pada tanggal 2 Nopember 2014. Tiap
tancap ditanam 2 batang.
Tanaman umur 1 Hst
Tnaman Umur 21 Hst
Umur 47 Hst
Pada hari Kamis tanggal 15
Januari 2015 tanaman sudah berumur 73 hari dilaksanakan kegiatan pengamatan bersama antara Penyuluh Pertanian
dan Petugas BASF Indonesia untuk mengetahui jumlah anakan maksimum, jumlah anakan
produktif, jumlah butir permalai dan persentase serangan penyakit Pyricularia oryzae atau penyakit blas
(penyakit potong leher).
Selesai pengamatan lahan demplot
dilanjutkan dengan persentasi dan diskusi hasil pengamatan. Berdasarkan hasil
pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-2 variasi sistem tanam jajar
legowo dan aplikasi fungisida baru dapat memberikan pengaruh positif pada
produksi. Sehingga pada periode pertumbuhan berikutnya direncanakan akan
dilaksanakan temu lapang petani yang dilaksanakan di BPP Pare, Kabupaten
Kediri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar