Kamis, 15 Januari 2015

PENGAMATAN DEMPLOT SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO



Sesuai permentan nomor 26 Tahun 2012 bahwa Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) berfungsi sebagai tempat pertemuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas BPP, salah satunya adalah melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Salah satu  percontohan yang dilaksanakan dilahan sawah BPP Pare saat ini adalah sistem tanam padi jajar legowo. Sistem jajar legowo yang dicoba adalah jajar legowo dg variasi sistem (2 : 1), (2/3 : 1), (4 : 1) dan (6 : 1). Dalam perkembangan pertumbuhannya menunjukkan bahwa masing-2 variasi memberikan perkembangan pertumbuhan yang berbeda.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak persiapan lahan, pembuatan pesemaian dan pengolahan tanah. Varietas yang digunakan adalah IR-64 dan dilaksanakan pindah tanam pada umur bibit 18 hari, yaitu pada tanggal 2 Nopember 2014. Tiap tancap ditanam 2 batang.
 



Tanaman umur 1 Hst


Tnaman Umur 21 Hst
 


Umur 47 Hst


Pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2015 tanaman sudah berumur 73 hari dilaksanakan kegiatan  pengamatan bersama antara Penyuluh Pertanian dan Petugas BASF Indonesia untuk mengetahui jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, jumlah butir permalai dan persentase serangan penyakit Pyricularia oryzae atau penyakit blas (penyakit potong leher).



Selesai pengamatan lahan demplot dilanjutkan dengan persentasi dan diskusi hasil pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-2 variasi sistem tanam jajar legowo dan aplikasi fungisida baru dapat memberikan pengaruh positif pada produksi. Sehingga pada periode pertumbuhan berikutnya direncanakan akan dilaksanakan temu lapang petani yang dilaksanakan di BPP Pare, Kabupaten Kediri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar