Upaya Peningkatan Bahan Organik Tanah
By : Sri Hadiawati, SP.
Cara Pembuatan Pupuk Organik Padat
Bahan yang diperlukan :
1. Air : disesuaikan dengan kelembaban bahan baku
2. Tetes : 1L
3. Dekomposer : 1-2 L
4. Urine (ternak) : 2-4 L (kalau ada)
5. Kotoran ternak : 1 ton (lebih baik jika terdiri dari kotoran sapi 60 %, kambing 20 % dan ayam 20 %)
6. Arang sekam/batok : 50-100 kg
7. Sekam/limbah gergaji : 50 kg
8. Kapur Dolomit : 10-15 kg
9. Dedak : 10-15 kg
Bahan baku cair dilarutkan dengan 50 – 60 L air
- Bahan baku padat disusun berdasarkan urutan no kecil di bawah (jika bahan baku terlalu kering siram dulu dengan air) kemudian diaduk hingga rata
- Selanjutnya bahan campuran cair disiramkan pada bahan campuran padat dan diaduk lagi hingga rata
- Kemudian dibuat gundukan setinggi 60 cm disiram lagi dengan air dan ditutup (sebaiknya pakai kain)
- Lakukan pengecekan setiap hari dengan memasukkan tangan, bila terlalu panasdibongkar agar dingin dan dikembalikan lagi
Agens hayati yang bisa ditambahkan pada bahan organik
Agens hayati yang biasa digunakan untuk penambah pupuk organik adalah : Trichoderma sp. dan Pseudomonas fluorescens.
- Trichoderma sp. adalah agens hayati kelompok jamur bersifat antagonis dan indofit berfungsi meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan mengendalikanpenyakit jamur tular tanah.
- Pseudomonas fluorescens adalah agens hayati kelompok bakteri bersifat antagonis berkembang disekitar perakaran berfungsi mengendalikan penyakit tular tanah yang disebabkan oleh bakteri dari jamur.
Peningkatan Kualitas Pupuk Organik
Upaya meningkatkan kualitas pupuk organik dilakukan penambahan bahan organik antara lain:
1. Pengapuran pada pupuk organik
Hasil terbaik pupukorganik adalah memiliki pH netral atau mendekati alkali. Oleh karena itu bahan organik perlu ditambahkan pengapuran pada saat proses fermentasi. Kapur yang dapat digunakan adalah dolomit, kaptan, atau kalsium karbonat.
2. Penambahan Nitrogen (N)
Pengkayaan dengan nitrogen dapat dengan cara konvensional yaitu menambahkan pupuk anorganik seperti urea pada saat fermentasi. Namun, hal ini dapat menghilangkan “keotentikan” bokashi itu sendiri sebagai pupuk organik. Selain itu, pengkayaan nitrogen bisa dilakukan melalui teknik penambahan bahan-bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi seperti urine hewan, tanaman legume (jenis polong-polongan misalnya kacang-kacangan, gamal, lamtoro, dll.) atau bahkan Azolla pinata.. Kita bisa memiilih bahan tambahan tersebut tergantung bahan mana yang paling mudah didapatkan. Selain dapat meningkatkan kandungan unsur nitrogen pada produk akhir, penambahan bahan organik kaya nitrogen ini dapat mempengaruhi nilai C/N bahan bokashi sehingga dapat mempercepat proses fermentasi.
3. Penambahan dengan Fosfor (P)
Pengkayaan dengan Fosfor dapat dilakukan dengan mencampurkan fosfat alam (batu fosfat/rock phosphat) sebanyak 5 % pada saat fermentasi. Sumber lain dapat digunakan juga tepung tulang (2-4 % fosfor), kotoran kelelawar/burung laut(guano), pohon pisang (1-2 % fosfor). Namun penggunaan fosfat alam kandungan rendah (< 11 %) masih paling banyak digunakan karena mengandung juga kalsium dan unsur mikro yang cukup tinggi.
4. Penambahan dengan Kalium (K)
Serbuk granit seperti feldspar, kulit buah jarak pagar, kulit dan batang pisang (34-42 % kalium), kulit kentang, rumput laut dan bakung air adalah bahan-bahan alami yangdapat ditambahkan sebagai pengkaya bokashi dalam hal unsur hara kalium.
Tabel 1. Kandungan unsur Kalium berbagai bahan organik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar