Gerakan pengendalian hama secara serentak pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2020 di wilayah Kabupaten Kediri termasuk Kecamatan Pare yang dilaksanakan di wilayah Poktan Suka Usaha Desa Sambirejo adalah salah satu upaya pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri dalam rangka mengendalikan serangan hama tikus. Hama tikus selalu menjadi masalah bagi petani. Akibat serangan hama ini petani akan mengalami kehilangan hasil panen. Serangan hama tikus terjadi hampir setiap musim tanam. Tikus sawah (Rattus argentiventer) adalah jenis hama pengganggu pertanian utama dan sulit dikendalikan karena tikus itu mampu "belajar" dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Tikus memiliki indra penciuman yang berkembang dengan baik. Dengan kemampuan ini tikus dapat menandai wilayah pergerakan tikus lainnya mengenali jejak tikus yang tergolong dalam kelompoknya.
Tikus menyerang pada malam hari. Pada siang hari bersembunyi didalam lubang pada tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampungan dekat sawah. Biasanya hama tikus ini akan menyerang bagian akar dan batang dengan mengerogoti bagian tersebut hingga habis dan lama-kelamaan akan mengakibatkan tanaman mati. Hewan pengerat ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan mengerat batang tanaman misal padi dengan perbandingan 5:1, yakni 5 batang padi dikerat hanya untuk mengasah giginya supaya tidak tumbuh panjang dan 1 batang padi dimakan untuk kebutuhan hidupnya. Pengendalian tikus sebaiknya dilakukan sejak dini yaitu saat bera (setelah panen), pada masa vegetatif dan masa generatif. Gerakan pengendalian hama tikus yang dilaksanakan bersama petani didampingi oleh POP, PPL BPP Kecamatan Pare, Perangkat Desa Sambirejo dan Babinsa menggunakan Rodentisida yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri berupa umpan tikus dalam bentuk blok dan serbuk. Serangan hama tikus di wilayah poktan Suka Usaha banyak menyerang pada tanaman padi, jagung dan tebu yang mengakibatkan kerusakan cukup banyak. Selain dikendalikan dengan menggunakan umpan petani juga sudah menggunakan jebakan tikus berupa kawat gronjong yang dipasang dilahan. Tikus yang menyerang diwilayah poktan ini memiliki ukuran yang cukup besar dan petani sering menyebutnya dengan tikus "werok". Selanjutnya, kegiatan gerakan pengendalian secara serentak ini diharapkan bisa dilakukan oleh kelompok tani bersama pemerintah desa setempat jika terjadi ledakan serangan hama sehingga perkembangan hama bisa terkendali dan tidak menyebabkan kerugian hasil bagi petani.
Dokumentasi Kegiatan :
Dokumentasi Kegiatan :
Terimakasih...
BalasHapus