Rabu, 24 Juni 2015

PRINSIP MEMILIH METODE PENYULUHAN PERTANIAN

I.     PENDAHULUAN.
Metode penyuluhan pertanian merupakan salah satu komponen-komponen dalam sistem penyuluhan pertanian yang sangat berpengaruh dalam efektivitas penyuluhan pertanian. Metode yang efektif harus dipilih dan ditetapkan berdasarkan karakteristik sasaran, sumber daya yang dimiliki, materi, dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam menerapkan metode penyuluhan pertanian terdapat kaidah-kaidah yang harus diikuti oleh penyuluh pertanian sehingga suatu metode menjadi efektif untuk diterapkan.
Pengertian Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi  (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh Penyuluh Pertanian  kepada kelompoktani, petani  beserta  anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi baru.

(Foto by Setiono)



II.   PRINSIP-PRINSIP MEMILIH METODE PENYULUHAN PERTANIAN.
Prinsip-prinsip yang dijadikan landasan dalam memilih metode penyuluhan adalah :
1.    Berpikir untuk pengembangan secara kreatif.
Pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang Penyuluh Pertanian harus mampu memilih metoda yang dapat mengembangkan daya nalar dan kreatifitas petani dan masyarakat penerima manfaat penyuluhan.

(Foto by Sri Hadiawati)

2.    Tempat yang baik untuk kegiatan penyuluhan pertanian adalah tempat berlangsungnya kegiatan penerima manfaat (pelaku utama/petani).
Hal ini dimaksudkan agar :
a.    Tidak banyak mengganggu kegiatan rutin petani.
b.    Penyuluh dapat memahami keadaan petani, termasuk permasalahan yang dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu kehidupan mereka/petani.
c.    Dapat menunjukkan contoh nyata tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh petani.

(Foto by Setiono)

3.    Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya.
Setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik.
4.    Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat.
Adanya hubungan pribadi yang akrab antara Penyuluh dengan petani (penerima manfaat) merupakan syarat yang perlu dipenuhi dan sangat penting. Karena dengan keakraban akan tercipta keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan Penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.

(Foto by Setiono)

5.    Memberikan sesuatu untuk terjadinya suatu perubahan.
Kegiatan penyuluhan merupakan upaya untuk mengubah perilaku penerima manfaat (petani beserta keluarganya), baik pengetahuannya, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metoda yang diterapkan harus mampu merangsang petani untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) serta secara suka rela atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarganya dan masyarakat sekitarnya.

(Foto by Setiono)


III. KESIMPULAN.
Sebagai Penyuluh Pertanian tentu mengharapkan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakannya mampu menunjukkan dampak nyata bagi penerima manfaat, yaitu kelompok tani, petani beserta keluarganya.  Sehingga salah satu yang perlu dipikirkan dalam penerapan metode penyuluhan adalah mempertimbangkan prinsip-prinsip sesuai uraian tersebut diatas.

(Foto by Setiono)

Referensi :
Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian level Supervisor; BPPSDMP Kementerian Pertanian, Jakarta 2010.


Disusun oleh Setiono, SP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar