I.
PENDAHULUAN.
Metode penyuluhan pertanian merupakan salah satu komponen-komponen dalam sistem penyuluhan pertanian yang sangat berpengaruh dalam efektivitas penyuluhan
pertanian. Metode yang efektif harus dipilih dan ditetapkan berdasarkan
karakteristik sasaran, sumber daya yang dimiliki, materi, dan tujuan yang ingin
dicapai. Dalam menerapkan metode penyuluhan pertanian terdapat kaidah-kaidah
yang harus diikuti oleh penyuluh pertanian sehingga suatu “metode” menjadi efektif untuk diterapkan.
Pengertian Metode Penyuluhan Pertanian adalah
cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh Penyuluh Pertanian
kepada kelompoktani, petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun
tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi baru.
(Foto by Setiono) |
II.
PRINSIP-PRINSIP MEMILIH METODE PENYULUHAN PERTANIAN.
Prinsip-prinsip
yang dijadikan landasan dalam memilih metode penyuluhan adalah :
1.
Berpikir untuk pengembangan secara kreatif.
Pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang Penyuluh
Pertanian harus mampu memilih metoda yang dapat mengembangkan daya nalar dan
kreatifitas petani dan masyarakat penerima manfaat penyuluhan.
(Foto by Sri Hadiawati) |
2.
Tempat yang baik untuk
kegiatan penyuluhan pertanian adalah tempat berlangsungnya kegiatan penerima
manfaat (pelaku utama/petani).
Hal ini dimaksudkan agar :
a.
Tidak banyak mengganggu kegiatan rutin petani.
b.
Penyuluh dapat memahami
keadaan petani, termasuk permasalahan yang dihadapi dan potensi serta peluang
yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu kehidupan mereka/petani.
c.
Dapat menunjukkan contoh nyata
tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan
pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh petani.
(Foto by Setiono) |
3.
Setiap individu terikat dengan
lingkungan sosialnya.
Setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan
kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha
menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegiatan
penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga
masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik.
4.
Ciptakan hubungan yang akrab
dengan penerima manfaat.
Adanya hubungan pribadi yang akrab antara Penyuluh dengan
petani (penerima manfaat) merupakan syarat yang perlu dipenuhi dan sangat penting.
Karena dengan keakraban akan tercipta keterbukaan megemukakan masalah dan
menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan Penyuluh
dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa
ada prasangka atau merasa dipaksa.
(Foto by Setiono) |
5.
Memberikan sesuatu untuk
terjadinya suatu perubahan.
Kegiatan penyuluhan merupakan upaya untuk mengubah
perilaku penerima manfaat (petani beserta keluarganya), baik pengetahuannya,
sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metoda yang diterapkan harus
mampu merangsang petani untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) serta
secara suka rela atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan
perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarganya dan
masyarakat sekitarnya.
(Foto by Setiono) |
III.
KESIMPULAN.
Sebagai
Penyuluh Pertanian tentu mengharapkan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakannya
mampu menunjukkan dampak nyata bagi penerima manfaat, yaitu kelompok tani,
petani beserta keluarganya. Sehingga
salah satu yang perlu dipikirkan dalam penerapan metode penyuluhan adalah mempertimbangkan
prinsip-prinsip sesuai uraian tersebut diatas.
(Foto by Setiono) |
Referensi :
Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian level Supervisor;
BPPSDMP Kementerian Pertanian, Jakarta 2010.
Disusun
oleh Setiono, SP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar